Selasa, 19 Juni 2012

TOURING YANG AMAN DENGAN SEPEDAH MOTOR

Info dan tips touring


Sepeda motor bisa menjadi sarana transportasi yang mengasyikkan untuk jalan-jalan, terutama karena hemat. Selain akan mempermudah kita mencapai destinasi-destinasi wisata dengan cepat, bersepeda motor dengan pasangan tentu menjadi momen-momen yang indah.  bisa dilakukan dengan bergerombol dengan puluhan sepeda motor (group touring) dan bisa juga dilakukan dengan berboncengan dengan pasangan saja (solo touring).
Jalan-jalan dengan sepeda motor (touring) dalam perjalanan jarak sedang atau jarak jauh menjadi tantangan menarik bagi sebagian orang. Apalagi bila pemandangan indah di sepanjang perjalanan bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Namun sebelum Anda jalan-jalan dengan sepeda motor, baik dalam group touring maupun solo touring, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut agar perjalanan Anda lancar dan menyenangkan.

1. Cek Kondisi Sepeda Motor Sebelum Touring
Pengecekan sepeda motor sebelum jalan-jalan sangat penting untuk menjamin perjalanan Anda tidak terganggu, apalagi harus menyisihkan waktu untuk memperbaiki sepeda motor yang rusak. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum touring adalah filter udara, oli, sistem pembakaran, rem, suspensi, dan lampu. Dengan sepeda motor yang prima, Anda bisa puas jalan-jalan tanpa perlu direpotkan sepeda motor yang mogok.

2. Jaga Emosi dan Tetap Rasional Selama Perjalanan
Selain mempersiapkan sepeda motor dan berdoa sebelum touring, Anda juga harus menjaga emosi selama perjalanan di atas sepeda motor. Kadang di jalan raya Anda bisa menemui pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan safety riding dan hal itu bisa memancing emosi Anda. Jika Anda jalan-jalan dalam group touring, Anda juga tidak boleh arogan. Tetap bersikap rasional dan tidak terpancing dengan provokasi pengguna jalan yang lain tentu menjamin Anda selamat sampai tujuan wisata yang Anda tuju.

3. Bedakan Perjalanan Siang dan Malam Hari
Anda juga harus mempertimbangkan untuk touring pada siang hari atau malam hari. Perjalanan siang hari menuntut kewaspadaan karena biasanya kondisi jalan pada siang hari lebih ramai dibanding malam hari. Selain itu kondisi cuaca yang panas juga akan membuat Anda cepat lelah. Sebaliknya perjalanan di malam hari cukup nyaman karena cuaca lebih dingin dan kondisi jalan lebih sepi. Namun Anda harus lebih waspada pada malam hari terutama pada lintasan berkelok dan jembatan.

4. Istirahatkan Badan dan Sepeda Motor Anda Secara Teratur
Meskipun touring menjadi perjalanan yang mengasyikkan, jangan lupa istirahatkan badan Anda dan sepeda motor Anda. Jangan terpaku pada target waktu, namun jadikan prosesi perjalanan itu sebagai bagian dari rekreasi Anda. Beristirahatlah secara teratur setiap tiga atau empat jam perjalanan untuk menjamin kondisi badan dan sepeda motor Anda tetap terjaga dengan baik. Jaga kebugaran tubuh Anda dan juga menjaga agar sepeda motor Anda terhindar dari overheat machine.



Point-point yang harus di perhatikan:
  •  Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang.
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother
  •  
Istilah-Istilah Dalam Touring :
  • Kapten = Pimpinan Touring
  • Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
  • Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
  • Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
  • Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.
Bentuk Barisan Saat Touring
  1. Isyarat Formasi 1 Baris Tangan kiri tergenggam dan jari telunjuk di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk berurut. Peserta bebas menentukan posisinya terhadap badan jalan.
  2. Isyarat Formasi 2 Baris Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari tengah di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk zig-zag.
  3. Isyarat Formasi Parade Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari kelingking di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk 2 baris berbanjar.
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga.